▼
▼
Sabtu, 02 Juli 2011
Mencari pasangan
Mencari atau menjodohkan seseorang dalam proses suksesi kepemimpinan kepala daerah bukan hal mudah, karena kemenangan pasangan calon kepala daerah tidak ditentukan oleh kandidat atau parpol/tim sukses, melainkan oleh rakyat yang memilihnya. Dalam kurun waktu dua minggu terakhir, di Kota Tasikmalaya banyak elite politik, pemuka agama (baca ulama), pengurus parpol, pengurus organisasi underbouw parpol dan sejumlah pengamat memberikan komentar, pernyataan, prediksi bahwa pasangan yang dikatakannyanya lebih layak dan unggul dibanding pasangan lainnya. Mereka lupa bahwa yang menentukan menang atau tidaknya pasangan peserta pemilukada adalah rakyat kota Tasik, bukan pengurus parpol, bukan tim sukses, bukan organisasi, bukan ulama. Pernyataan atau apapun bentuknya dalam kontek pemilukada dan orang yang akan dicalonkan pada pesta rakyat tahun 2012, hanya merupakan dinamika politik lokal untuk mengapresiasi kepada pihak/individu yang diangkat oleh calon pendukungnya. Oleh karena itu, masyarakat kota Tasikmalaya, tidak perlu khawatir dan tidak perlu ikut tergiring oleh wacana pribadi/kelompok orang. Pemilukada kota Tasik masih jauh, dan belum ada wacana publik tentang kandidat untuk Walikota/Wawalkot. Menjodohkan atau memasangankan seorang kandidat dengan kandidat lain berbeda dengan cara menjodohkan burung merpati yang relatif cepat jodoh, kemudian bisa diterbangkan atau dibalapkan.Namun demikian, pemilihan burung saja memerlukan ketelitian/kejelian, bagaimana karakteristik burung tersebut, turunannya seperti apa, sifat, bentuk tubuh dll. Apalagi bagi calon kepaladaerah banyak syarat yang harus dipenuhinya, jika tidak jangan harap dapat memenangkan dalam pemilukada.Bagi pasangan walikota/wawalkot perlu proses panjang, perlu ada komitmen, sharing dan bargaining power antara calon walikota dengan wakilnya atau antara parpol satu dengan parpol lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar