Siapa Pemimpin Kota Tasikmalaya 2012-2016

Unknown Rabu, 15 Juni 2011

SIAPA PEMIMPIN KOTA TASIKMALAYA 2012-2016
            Lebih kurang satu tahun lagi perhelatan Pemilukada Kota Tasikmalaya  tahun 2012 akan digelar, namun  demikian berbagai fihak sudah ramai membicarakan siapa kandidat Walikota/Wakil Walikota Tasikmalaya 2012 - 2016 yang akan datang, berbagai tanggapan, pengamatan dan ramalan seringkali dilontarkan di media massa lokal sehingga menambah marak dan ramainya pemberitaan seputar pencalonan Z1 dan Z2. Jika salah satu syarat untuk kandidat Walikota/Wakilnya adalah popularitas dan pemimpin suatu parpol, adalah suatu hal yang terlalu dini untuk diutarakan dan dijadikan syarat atau criteria. Oleh karena popularitas seseorang tidak menjamin yang bersangkutan terpilih dan mendapatkan suara terbanyak. Disamping itu, KPU telah menetapkan berbagai syarat administrative untuk kandidat kepala daerah, disisi lain loyalitas, perilaku, sikap dan budaya pemilih tidak dapat dijadikan pegangan/acuan dasar dalam perhitungan matematis suatu parpol yang memiliki kursi terbanyak di dewan, atau koalisi parpol atas perhitungan minimal 15 % hasil suara pemilu. Masih banyak syarat dan criteria lain  bagi seorang kandidat kepala daerah (Kota Tasik) untuk memperoleh dukungan masyarakat/pemilih, disamping itu seorang kandidat perlu memahami karakteristik masyarakat kota Tasikmalaya yang pluralistic baik dari aspek status social ekonomi, kebiasaan/adat istiadat dan budaya, agama dan  keyakinan, ras, keturunan, ikatan primordialisme, tempat tinggal/pola pemukiman, pekerjaan/profesi dll. Karakteristik masyarakat dimaksud perlu difahami oleh seorang kandidat pemimpin Kota Tasik. Sedangkan untuk criteria pemimpin yang ideal untuk kota Tasik minimal memiliki criteria sebagai berikut; 
-          Kapasitas individu kandidat, dalam hal ini public Kota Tasik harus jeli dalam memilih calon pemimpin, jangan terjebak pada kepopuleran semata.
-          Memiliki daya sentuh terhadap persoalan Kota Tasik, agar pemimpin Kota Tasik sebagai penentu kebijakan berpihak pada public/rakyat banyak;
-          Memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat (strong leader), tegas dan semangat yang tinggi untuk membangun kota Tasikmalaya;
-          Memiliki otoritas/moralitas dalam memimpin tidak mengedepankan penampilan semata;
-          Memiliki kualitas dalam menentukan keputusan (quality of judgment), tidak tergantung pada figur yunior atau senior, tanpa hal tersebut tokoh manapun tak layak disebut pemimpin;
-          Memiliki integritas yang tinggi dalam proses kepemimpinan dalam pemerintahan di daerah maupun dalam masyarakat;
-          Memiliki Kapabilitas dan akuntabilitas dalam manajemen pemerintahan daerah maupun kebijakan public;
-          Memiliki visi ke depan untuk memajukan kesejahteraan masyarakat Kota Tasikmalaya.
Kriteria sebagaimana diuraikan di atas, memang sulit dimiliki oleh seorang kandidat Z1/Z2, namun demikian public kota Tasik menghendaki ada kandidat yang memenuhi criteria  minimal setengah dari criteria di atas atau empat criteria untuk kandidat pemimpin kota Tasikmalaya.  Jika tidak memenuhi criteria minimal, maka dengan segala hormat saya berharap kepada warga Tasik, untuk tidak mencalonkan sebagai Z1/Z2, karena dampaknya tidak baik bagi dirinya sendiri maupun bagi public kota Tasik.
Anies Baswedan pernah mengatakan bahwa, pertama; pemimpin yang baik di sebuah Daerah sangat berpengaruh terhadap penyelenggaraan Otonomi Daerah dan kedua; perbaikan sistem rekruitmen calon kepala daerah berikut persyaratannya merupakan pilihan yang segera harus dilaksanakan. Sementara itu menurut pakar otonomi daerah UGM Prof. Dr. Pratikno, menyatakan bahwa dalam rekruitmen calon kepala daerah ada 2 hal prinsipil yang perlu diperhatikan yaitu faktor teknokratis dan faktor demokratis. Faktor teknokratis disini adalah pemimpin yang memiliki kompetensi dibidang pemerintahan dengan managerial skill dan tehnikal skill sesuai kebutuhkan, selanjutnya dapat memenej organisasi pemerintahan secara baik. Sedangkan faktor demokratis adalah bahwa pemimpin harus dipilih secara demokratis melalui pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) serta mendukung proses demokratisasi di daerah. Pendapat Pratikno ini didasarkan atas asumsinya bahwa masalah bangsa saat ini memang sudah parah sehingga memerlukan terobosan yang luar biasa salah satunya adalah memperketat persyaratan calon pemimpin daerah. Jika syarat yang agak longgar sekarang ini tetap dipertahankan dikhawatirkan pada gilirannya daerah akan dipimpin oleh pemimpin yang memiliki popularitas namun miskin moralitas. Pemimpin daerah tidak mampu memenej pemerintahan sehingga tujuan otonomi daerah hanya menjadi utopia belaka dan ujung-ujungnya rakyat juga yang menjadi korban. Bukankah Tujuan Otonomi Daerah itu sendiri adalah pertama; bagaimana menjadikan Pemerintah Daerah sebagai instrument untuk menciptakan kesejahteraan dan kedua; bagaimana menjadikan Pemerintah Daerah sebagai instrument pendidikan politik ditingkat lokal untuk mendukung proses demokratisasi menuju masyarakat sipil (civil society).
Fenomena proses Pemilukada di berbagai daerah di tanah air, perlu menjadi cermin bagi proses pemilukada Kota Tasik, oleh karena proses demokratisasi dalam pemilukada menjadi metamorfosa demokrasi transaksional, demokrasi substansial hanya menjadi retorika politik dan manajemen pemilukada oleh kandidat, tim sukses, lembaga/institusi penyelenggara pemilukada. Publik kota Tasik sangat berharap pemilukada 2012 dapat berjalan sesuai dengan harapan dan cita-cita kita semua.
                                                                                          


Blogger Template by BlogTusts Sticky Widget by Kang Is Published by GBT.

1 komentar:

  1. mudah-mudah yang terpilih adalah pemimpin yang amanah, jujur dan bisa mensejahterakan rakyatnya

    BalasHapus

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda, Semoga Bermanfaat !!!