CALON INDEPENDEN… SIAPA TAKUT !!!
Perhelatan pemilukada cawalkot/cawawalkot Kota Tasikmalaya yang akan digelar tahun 2012 sudah ramai dibicarakan dan sudah banyak bermunculan bakal calon walikota atau calon wakil walikota, Partai-partai besar pemenang pemilu legislative sudah mulai pasang kuda-kuda dalam menghadapi Pemilukda, bahkan sudah ada yang mulai melakukan komunikasi politik dengan berbagai fihak yang memiliki kepentingan yang sama. Di fihak lain intens melakukan lobi-lobi politik untuk meminta dan mencari dukungan berbagai kalangan dan memohon do’a restu ke sejumlah kyai/pemuka agama dan masyarakat, agar dalam proses pemilukada di Kota Tasikmalaya sukses dan meraih kemenangan.
Pesta demokrasi lima tahunan menjadi ajang yang dapat memberikan manfaat dan keuntungan bagi berbagai kalangan masyarakat Kota Tasikmalaya, mulai dari pedagang kecil/pedagang asongan/pedagang kakilima/pengusaha percetakan/pengusaha T-Shirt/Banner/Spanduk/Baligo dll, dapat kita bayangkan jika calon walikota Tasikmalaya ada 5-7 pasangan, masing-masing calon minimal mencetak kaos 100.000 buah, membuat banner/baligo/spanduk 1000 buah, belum lagi keperluan ATK dan lainnya, Kota Tasik akan semarak dan menjadi lautan banner/spanduk/baligo/leaflet/pamplet/ bendera Partai atau bentuk promosi lainnya. Namun demikian, ada juga fihak yang merasa rugi dan dirugikan dalam proses politik seperti itu, fihak-fihak tadi adalah fihak yang kalah, fihak yang merasa dirugikan/dimanipulasi, atau fihak yang tidak legowo menerima kekalahannya, karena mereka akan berhitung secara matematis, berapa cost yang sudah dikeluarkan. Hal inilah yang sebenarnya perlu difahami oleh semua fihak, oleh seluruh rakyat kota Tasik, bahwa dalam politik tidak ada yang serba gratis, dalam setiap perjuangan pasti perlu pengorbanan, dalam setiap usaha pasti ada untung dan ruginya. Oleh karena itu, bagaimana dalam sebuah proses politik dapat ditekan biaya-biaya yang tidak rasional, tidak proporsional, tidak mendidik, seperti money politik, demokrasi yang hanya mengedepankan transaksional.
Calon independen
Semua bakal calon walikota/wakil walikota Tasik, sementara ini yang muncul diberbagai media massa local, berasal dari Parpol, belum ada atau belum muncul calon walikota/wakil walikota yang berasal dari independen. Calon Z1/Z2 dari jalur independen akan menjadi pilihan alternatif yang cukup diperhitungkan dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pemilukada) Kota Tasikmalaya tahun 2012. Calon independen diprediksi bisa membuat peta persaingan calon Walikota/Wakil Walikota semakin sengit. Calon independen menurut hemat penulis memiliki peluang yang sama dengan calon yang berasal dari parpol, disamping dijamin oleh konstitusi, mereka juga warga Negara/warga Tasik yang memilikii hak yang sama. Oleh karena itu jika dalam pemilukada Kota Tasik 2012, banyak calon independen akan memungkinkan pilwalkot/pilwawalkot lebih kompetitif. Selain itu, kehadiran calon independen dalam Pemilukada Tasikmalaya akan memberikan warna lain dalam berkampanye. Pasalnya, calon-calon lain yang didukung partai politik pasti akan disokong dengan modal besar. Kampanye sarat uang kemungkinan bakal terjadi. calon independen ini diharapkan tidak seperti itu.
Namun demikian, hingga kini calon independen belum muncul ke publik. Padahal, sebagai calon independen perlu waktu sosialisasi lebih panjang daripada calon dari parpol. Lebih baiknya mereka melakukan sosialisasi dari sekarang jika ingin maju sebagai calon Z1/Z2. Sebab, sosialiasi dari awal itu juga bisa mempengaruhi suara mereka di pemilihan nanti. Hal tersebut perlu dilakukan karena calon independen ini terkendala pada masalah elektablitias. Mereka harus bisa diuji, tidak bisa secara instan. Sebab melalui proses yang panjang akan menghindari masalah transaksional. Hingga kini memang belum ada satu pun calon yang menyatakan diri akan maju sebagai calon independen. Calon independen tidak perlu takut, tidak perlu khawatir, tidak perlu ragu, karena yang menentukan menang atau kalah adalah rakyat kota Tasik, bukan lembaga/bukan organisasi/bukan parpol. Masyarakat Kota Tasik sudah rindu akan pemimpin yang memiliki integritas/moralitas yang tinggi, memiliki daya sentuh terhadap warga masyarakat yang tinggi, artinya pemimpin tidak hanya duduk di kursi empuk, namun harus sering berinteraksi, berkomunikasi, berdialog dengan rakyat, sering bertanya kepada rakyat misalnya, sudah makan belum ? apa yang dimakannya, apa pekerjaannya, berapa penghasilannya ? dan banyak lagi pertanyaan-pertanyaan lain, yang menjadi kerinduan rakyat terhadap sapaan seorang pemimpin. Hal lain yang perlu dimiliki Calon walikota/wakil walikota Tasik adalah memiliki kapabilitas dalam mengelola otonomi daerah dan syarat-syarat lain yang dibutuhkan oleh masyarakat luas yang bertumpu pada kesejahteraan rakyat. Jika hal demikian dipenuhi oleh seluruh calon, baik dari parpol ataupun dari independen, maka tunggulah… kemenangan ada di tangan anda dan rakyat kota Tasik.
Category ›
kajian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar